(image source: http://sleepingresources.com/wp-content/uploads/2011/12/Sleep-Paralysis.jpg) |
Seperti tadi malam, aku kembali mengalami sleep paralysis. Tubuhku terasa sangat sulit kugerakkan, bahkan untuk berteriak pun tak sanggup. Yang lebih menakutkan lagi, di tengah usahaku untuk mengambil kendali atas tubuhku aku seperti melihat seseorang memegang pisau besar berdiri di samping adikku, Tony, yang tengah tertidur -aku berbagi kamar dengan adikku dengan ranjang terpisah-. Alih-alih mendapatkan kembali kesadaranku secara penuh, aku justru kembali tertidur setelah cukup lama berjuang untuk sadar.
Paginya aku memang merasa segar saat terbangun. Huh, mungkin memang kemarin aku terlalu lelah beraktifitas.
Aku melihat jam. Sial, sudah hampir pukul 7 sekarang. Tony sudah tak ada di ranjangnya. Kenapa dia tak membangunkanku, dasar.
Aku segera turun ke bawah mendapati ayah dan ibuku tengah menikmati sarapan mereka.
'Pagi mah pah'
'Mama rasa ini sudah terlalu siang untuk ucapkan selamat pagi teo, cepat habiskan sarapanmu,' jawab mamaku. Aku menyengir dan mengambil rotiku.
'Kenapa Tony tak menungguku untuk ke sekolah bareng?'
Mama heran.
'Apa maksudmu? Dari tadi pagi mama belum lihat dia turun, mama baru mau menyuruhmu membangunkannya.'
Aku tersedak sarapanku.
0 komentar:
Posting Komentar