Jumat, 18 Juli 2014

0

Pesta Kostum

The Slenderman
(image source: http://img2.wikia.nocookie.net/__cb20130422213456/the-rp-fear/images/9/9f/Slender_Man.jpg)
Aku adalah penggila horor. Aku sangat menyukai hal-hal yang berbau horor. Meskipun, jujur, aku adalah seorang yang sangat penakut. Yah, hal kontradiktif semacam itu lumrah terjadi dalam hidup kita kan?
Kecintaanku akan horor memertemukanku dengan sekelompok orang yang tergabung dalam komunitas horor. Aku pun memutuskan bergabung dalam komunitas tersebut dan aktif dalam setiap even mereka. Seperti malam itu, tepat di malam helloween, kami sepakat mengadakan pesta kostum. Pesta kostum tersebut wajib dihadiri semua anggota dengan ketentuan semua memakai kostum tokoh horor dan tidak boleh memakai kostum sama yang telah dipakai orang lain. Aku beruntung aku memeroleh hak untuk mengenakan kostum the slenderman. Aku sangat senang, awalnya

Pesta dimulai aku memakai kostum the slenderman-ku lengkap dengan tentakelnya. Saat aku masuk ke rumah tempat pesta aku bergidik ngeri melihat rumah tersebut dipenuhi makhluk horor, meskipun aku tahu itu hanyalah kostum dan ada teman-temanku di balik kostum itu. Saat hendak melangkah ke dalam aku dikejutkan dengan sebuah pisau yang ditempelkan tiba-tiba di depan leherku oleh seseorang di belakangku.
'Hei apa ini? Jangan main-main.' Aku menggertaknya.
Dia terkekeh dan berbisik pelan 'go to sleep'. Aku terkejut dan hampir berteriak ketika kemudian dia tertawa keras dan menarik kembali pisaunya. Aku berbalik untuk melihat orang tersebut. Dia adalah seseorang yang mengenakan kostum Jeff the Killer, tetapi aku bisa mengenalinya, Sandy!
'Apa kau takut dengan dandananku ini Farrel?'
'Ya aku takut, tetapi bukan karena dandananmu itu, aku takut pada pisau asli yang kau pegang itu.' Aku berbohong, aku takut pada keduanya.
Dia kembali tertawa. 'Ini namanya totalitas kawan agar kita menjadi lebih mirip dengan tokoh yang kita perankan.'
'Kalau begitu kenapa tidak kau sayat mulutmu dan iris kelopak matamu?'
'Menjadi mirip bukan berarti menjadi dia seutuhnya kan?'
'Terserah kau sajalah.'
'Hehe sebaiknya kau jangan banyak bicara Farrel. The slenderman tak pernah berbicara. Kau tahu kan.' Dia berlalu. Dasar orang menyebalkan.
Aku mulai menikmati pesta dan aku terlalu banyak minum malam itu membuatku aku ingin kencing tapi kutahan karena aku terlalu takut ke toilet sendiri dan terlalu malu untuk mengajak orang.
3 jam kami menghabiskan waktu untuk pesta itu hingga satu per satu dari kami pulang menyisakan aku,Sandy, Rudy si pemilik rumah, dan Irfan. 
'Berapa orang yang berhasil kau takuti fan?' tanya Sandy.
'3 orang'
'Haha kau masih kalah denganku. Aku 4 orang,' sahut Rudy.
'Kau sendiri San?' Irfan bertanya balik.
'Hmm 6 orang termasuk Farrel' ucap Sandy sambik tertawa diikuti yang lain, kecuali aku, tentu saja.
'Lalu kau berapa rel?' tanya Sandy.
'Tak ada.' Jawabku singkat. Mereka tertawa lebih keras. Sekali lagi aku berbohong, aku sebenarnya berhasil menakuti satu orang: diriku sendiri!
'Tapi kau hampir menakutiku tadi rel,' ucap Sandy tiba-tiba membuatku bingung.
'Ceritakan pada kami San,' pinta Rudy dengan antusias.
'Yahh tadi saat aku kencing di toilet yang gelap itu aku terkejut melihat sosok the slenderman berdiri di pojokan tolilet. Segera aku menyadari itu adalah Farrel. Tapi seperti apa yang aku bilang padamu tadi rel, totalitas, kau hebat dengan tak berbicara sepatah katapun tadi hanya untuk menakutiku, untung aku tak sepenakut kamu.' Sandy tertawa. Aku terdiam. Aku segera melepas kostum the slenderman-ku dan segera meminta diri untuk pulang.

0 komentar:

Posting Komentar