Aku dan pacarku, Bianca, sangat menyukai petualangan. Kami senang pergi ke tempat yang menantang dan menakutkan untuk sekedar menguji nyali kami.
Seperti kemarin malam, kami mendatangi sebuah rumah yang telah puluhan tahun tidak ditinggali. Konon rumah tersebut berhantu, maka kami sepakat mendatangi rumah itu malam-malam, karena hantu tak mungkin muncul di siang hari kan?
Tetapi setelah mengitari rumah tersebut selama 3 jam kami tak menemukan apa-apa, lalu kami memutuskan untuk segera kembali.
...
Pagi ini Bianca sangat menyebalkan, dia tak membalas pesan yang aku kirim melalui Blackberry Messenger, tak seperti biasanya. Hanya muncul tanda 'R' sebagai indikasi bahwa pesanku telah terbaca tanpa ada balasan. Aku berniat menemuinya sepulang sekolah siang nanti karena kami berbeda sekolah, jika sampai nanti ia tak kunjung membalas.
Benar saja, sampai bel pulang sekolah sama sekali tak ada jawaban darinya, kemarahanku hikang berganti kecemasan. Segera aku menuju ke rumahnya. Ah, itu dia baru pulang dari sekolah, dan dia terlihat baik-baik saja. Sepertinya aku memang harus memarahinya.
'Bianca' aku memanggilnya.
Ia menoleh. 'Marcel? Kebetulan ada ingin aku bicarakan padamu.'
'Aku juga. Tapi kau sajalah dulu.'
Aku masih menahan emosiku.
'Ponselku,sepertinya tertinggal di rumah yang kita datangi semalam, aku tak bisa menemukannya sejak pagi, maukah kau menemaniku mencarinya ke sana?'
Aku bergeming tak menjawab.
Minggu, 20 Juli 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar