Jumat, 13 Mei 2016

0

Chloe

Chloe,kami menamainya demikian. Tidak jelas siapa pemiliknya. Dia sudah sekitar 4 bulan di rumah sakit ini. Semua dokter dan perawat,bahkan para pasien, menyukainya karena kucing ini bersih dan begitu lucu. Tapi sekitar sebulan yang lalu para perawat menyadari Chloe bukan kucing yang biasa. Chloe dianggap memiliki kemampuan untuk mengetahui waktu kematian seseorang.

Hal itu pertama kali disadari oleh Jane, perawat senior disini yang melihat Chloe selalu menemani Tuan Hideki di kamarnya selama seminggu sebelum kemudian Tuan Hideki meninggal. Lalu hal yang sama persis terulang pada pasien yang berbeda. Si kecil Tomy, Gareth, Tuan Christoper, dan kejadian terakhir pada gadis muda Lucy.

Perawat lain yang semula tak memercayainya harus mengakui bahwa Chloe memang memiliki kemampuan seperti itu. Tetapi kami tutup mulut mengenai berita tersebut kepada para pasien dan keluarga mereka agar tak terjadi keributan di rumah sakit ini.
Berulang kali para perawat menjauhkan Chloe dari rumah sakit ini tetapi dia selalu saja berhasil kembali dalam waktu tak lebih dari dua hari.

Sedangkan aku, sebagai dokter kepala di rumah sakit ini, hanya bisa tersenyum, bahkan tertawa dalam hati, terhadap berita kemampuan ajain Chloe tersebut. Karena memang itu bukan sesuatu yang ajaib. Chloe mendatangi setiap pasien yang hendak meninggal bukan karena memiliki kemampuan khusus seperti itu. Dia melakukannya karena indera penciumannya peka terhadap suatu zat dalam obat yang secara diam-diam diberikan kepada para pasien itu untuk membuatnya meninggal.

Hal itu dilakukan oleh beberapa dokter dengan aku sebagai penanggungjawab dan pengawasnya. Kami melakukannya karena kami juga menerima permintaan rahasia dari beberapa pihak, biasanya keluarga pasien, agar membuat si pasien tersebut meninggal. Terdengar ilegal dan jahat memang, tapi dari situlah uang mengalir untuk rumah sakit ini. Kami memberikan obat tersebut melalui air minum yang diberikan rutin kepada pasien. Karena obat tersebut tidak berwarna, berasa, dan berbau saat larut dalam air maka tak ada yang menyadarinya. Hanya kucinglah yang tahu dan tertarik pada bau zat kimia ini bahkan setelah masuk ke tubuh pasien.

Awalnya aku panik saat mengetahuinya tetapi saat isu kemampuan khusus Chloe tersebut menyebar di antara para perawat hal itu menjadi sedikit hiburan bagiku dan dokter lain yang mengetahui kenyataan sebenarnya.
Pagi ini saja aku masih tersenyum sendiri saat memikirkannya apalagi saat melihat Chloe menjilati kakiku.

Tunggu, ngomong-ngomong soal Chloe, aku baru menyadari bahwa dari 4 hari yang lalu Chloe selalu ada di ruanganku ini dan mengikuti kemanapun aku pergi..

0 komentar:

Posting Komentar