Sabtu, 15 Desember 2012

0

Menolak Lupa #1: Marsinah

Dia satu dari ribuan juta buruh tertindas
Tergilas roda kehidupan yang keras
Yang dijalankan orang-orang tak waras
Kejam lagi buas

Mereka beringas
Semua yang menghalang dilibas
Tak berbekas

Hati Marsinah gerah
Merasakan ketidakadilan makin parah
Pikirannya resah
Melihat keserakahan para bedebah menjarah
Jiwa Marsinah pun tergugah
Ia tak mau begitu saja pasrah
Apalagi menyerah

Lalu lihatlah
Marsinah berdiri menantang dan gagah
Untuk kemudian maju seribu langkah
Suaranya laksana deru air bah
Semangatnya terus menyala merah
Tak gentar dan tak goyah
Membela kaumnya yang lemah
Memperjuangkan hak mereka yang terjajah

Tapi kini malang bagi Marsinah
Keberaniannya musti ditebus dengan darah
Marsinah ditemukan sebagai jenazah
Setelah tiga hari menghilang ke negeri antah berantah

Atas nama kemanusiaan,
Jatinangor,Desember 2012.

Marsinah
(image source: http://www.marxist.com/images/stories/indonesia/marsinah.jpg)

Senin, 10 Desember 2012

0

Bambang Sukrasana dan Bambang Sumantri

Bambang Sukrasana (image source: http://dengansepenuhcinta.files.wordpress.com/2011/12/z.jpg)


Bambang Sukrasana roboh dan terbaring sekarat di tanah dengan anak panah menancap di dadanya. Darah putih mengalir perlahan dari situ.

Bambang Sumantri berlari ke arahnya dan membuang busur panahnya. Ia menangis dan merangkul Bambang Sukrasana.

Dengan nafas yang berat dan memburu, berkatalah Bambang Sukrasana  pada Bambang Sumantri:

"Kakanda Bambang Sumantri,
mengapa engkau tega membunuhku, adik sekandungmu ini?
adakah aku telah menghalangi jalanmu menuju mimpimu?
sudah terlalu jauhkah aku menjadi beban dalam menggapai citamu?
bukankah aku baru saja membantumu menunaikan titah Raja : memindahkan taman Sri Wedari dari Sorga jauh ke bumi Maespati ini?
bukankan aku baru saja membantumu mendapatkan gelar Patih Suwanda yang prestisi itu?

Kamis, 06 Desember 2012

0

Desember (lagi) ...

Tak terasa sudah tiba di penghujung tahun
di bulan yang paling bontot, bulan Desember

Bulan yang sangat akrab dengan musim dingin
Bulan dimana orang-orang akan membuat kaleidoskop perjalanan hidupnya selama setahun
dan mulai merancang rencana-rencana besar tahun depan

Ah, sepertinya baru bulan kemarin merayakan tahun baru dengan teman-temanku
Tapi ternyata hanya tinggal menghitung hari, tahun ini akan habis
Benar-benar sebelas bulan yang singkat

Seperti sekarang ini, aku selalu senang saat Desember datang
Ini hampir sama menyenangkannya dengan datangnya hari Sabtu
Saat hari Sabtu tiba, kita akan merasa lega karena telah melewati satu minggu dan kita masih baik-baik saja, atau merasa senang karena keadaan kita sangat baik
Bulan Desember lebih dari itu
Jika dalam satu minggu yang hanya 7 hari kita bisa selega (atau sesenang) itu, bayangkan satu tahun yang punya 365 hari
Perasaan seperti itu akan berlipat,tentu saja

Selasa, 04 Desember 2012

0

Kotaku, kotamu

( Aku tulis saat bulan menebarkan pesona purnamanya di langit malam Jatinangor )

Masih sendiri, di kota ini
bertemankan sepi sunyi
Masih terpaku, jauh dari kotamu
bergumul dengan selaksa rindu

Aku tak menyalahkan kotaku,
aku juga tak membenci kotamu
Aku hanya mengutuki jarak yang memisahkan kota kita

Apakah kau bisa melihat bulan yang menerangi kotaku malam ini?
Ataukah mungkin justru hujan dan awan jahat yang menyelimuti kotamu?
Entahlah.

Aku hanya sedikit menyesali mengapa cinta tak hadir saat kota kita masih sama.

Sabtu, 01 Desember 2012

0

longdistance relationsick

Rindu ini..
Makin hari makin menjadi
Terakumulasi dalam sempitnya ruang hati

Sesak. Dan hampir meledak

Menjalar ke kepala. Sampai seluruh raga
Menusuk jiwa
Kadang begitu hangat
Dan tak jarang panas menyengat

Membakar. Seperti api dalam belukar